Selasa, 08 Agustus 2017

Organ-Organ Pencernaan dan Fungsinya

Organ-Organ Pencernaan dan Fungsinya| Alat pencernaan manusia terdiri atas beberapa bagian dengan fungsi organ-organ tertentu. Pencernaan adalah proses memperhalus makanan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tubuh. Fungsi organ pencernaan utama adalah mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan alur dari jalannya proses pencernaan adalah penguyahan, penelanan, dan pencampuran dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. 

Fungsi Sistem Pencernaan - Sistem pencernaan manusia memiliki panjang sekitar 30 kaki dari mulut yang meluas sampai ke anus. Fungsi sistem pencernaan adalah sebagai berikut.. 
  • Mengeluarkan sisa-sisa pencernaan dari tubuh
  • Untuk menghancurkan makanan yang lebih halus
  • Menyerap sari-sari makanan untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
Bagian Organ-Organ Pencernaan dan Fungsinya - Organ pencernaan makanan melalui proses mekanik dan kimiawi. Berikut macam-macam organ pencernaan dan fungsinya.... 
1. Mulut 
Mulut adalah organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup lebih kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan. Bagian alat-alat pencernaan dimulut adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Berikut organ-organ mulut dan fungsinya, yaitu sebagai berikut... 
a. Lidah
Lidah pada sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mengunyah dan menelan makanan menuju ke kerongkongan, mengatur posisi makanan agar dapat dikunyah oleh gigi dan membantu dalam menelan makanan. Lidah tersusun atas otot lurik yang permukaannya dilapisi epitelum dengan banyak mengandung kelenjar lendir (makosa). 
b. Gigi 
Gigi berfungsi untuk menghaluskan makanan, maka gigi dan lidah berfungsi sebagai pencernaan mekanik dalam mulut. Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat.  Gigi membantu enzim-enzim pencernaan makanan agar dapat dicerna dengan efisen dan cepat. Gigi manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan gigi manusia mulai dari gigi susu menjadi gigi tetap (permanen). Gigi akan tumbuh pada saat berusia 6 tahun yang berjumlah 20 gigi yang tersusun seperti dibawah ini..
Susunan Gigi Susu
  • Gigi seri (dens insisivus), gigi seri berjumlah 8 buah yang berfungsi untuk mengunyah makanan
  • Gigi taring (dens canivus), gigi taring berjumlah 4 buah dengan fungsi merobek makanan
  • Gigi gerahan kecil (dens premolare), gigi gerahan kecil berjumlah 8 buah yang berfungsi mengunyah makanan
Susunan Gigi Tetap (Permanen)
Ketika usia anak yang telah berumur 6 hingga 14 tahun gigi susu mulai tanggal, dan digantingkan gigi permanen. Gigi permanen berjumlah 32 buah, ada penambahan dilihat dari jumlah gigi susu ke gigi permanen terdapat 12 buah gigi tambahan.

Struktur Gigi 
Struktur gigi berlapis-lapis antara lain sebagai berikut.. 
  • Email (glazur atau enamel) adalah lapisan pelindung yang keras. Email mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik. 
  • Tulang gigi (dentin) adalah tulang gigi yang tersusun atas kalsium karbonat. Tulang gigi terletak disebelah email
  • Sumsum gigi (pulpa) adalah bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf. 
  • Semen adalah pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang
c. Kelenjar Ludah 
Kelenjar ludah menghasikan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu sebagai berikut...
  • Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga yang menghasilkan ludah yang berbentuk cair dan mengandung enzim ptialin 
  • Kelenjar Submandibularis, terletak di rahang bawah yang menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir
  • Kelenjar sublingualis, terletak dibawah lidah yang menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.  
Fungsi Ludah, Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan, sehingga ludah berfungsi antara lain sebagai berikut.. 
  • Untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah dalam penelanan
  • Untuk melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam dan basa. 
3. Lambung 
Lambung (ventrikulus) adalah kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat dalam terjadinya sejumlah dari proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan pada bagian bawah (pilorus), Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung pada kardiak dan pilorus akan terdapat klep atau sfinger yang mengatur dalam masuknya dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. 
Fungsi Lambung 
fungsi lambung adalah sebagai berikut... 
  • Sebagai penghasil pepsinogen. Pepsinogen adalah bentuk yang belum aktif dari pepsin. Enzim pepsin ini berfungsi dalam mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan protein (pepton). 
  • Dinding pada lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. 
  • Permukaan pada lambung mengeluarkan lendir yang memiliki fungsi untuk melindungi dinding lambung dari pepsin
  • Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, yang memiliki fungsi untuk menggumpalkan protein susu dan kasein atas bantuan kalsium dan lipase guna dalam memecah lemak dalam susu 
Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk yang dimulai dari kardiak yang sampai di daerah polirus. Gerak mengaduk dengan terjadi terus-menerus baik pada saat lambung yang berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Jika pernah merasakan perut bunyi dan terasa sakit tandanya perut anda sedang kosong, hal ini berarti lambung bergerak mengaduk saat lambung kosong. Umumnya makanan dalam lambung hingga 3-4 jam. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Kemudian makanan keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus secara sedikit demi sedikit.

4. Usus Halus 
Usus halus terbagi atas 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim. Enzim-enzim pankreas adalah sebagai berikut...
a. Amilophsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
b. Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
c. Tripsinogen, jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.

Kantong empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan dari hati. Cairan empedu mengandung garam empu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi dalam memberikan warna kuning pada tinja dan urine. Selain dari enzim pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim. Enzim-enzim Usus Halus adalah sebagai berikut...

  • Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa
  • Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
  • Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
  • Tripsen, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino
  • Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak dan protein yang diselesaikan. Selanjutnya, pada proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut dengan vili. Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan pada usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.

Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui pembuluh kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. 
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, danK) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar. 

5. Usus Besar (Intestinum Crasum)
Fungsi usus besar adalah untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan batuan bakteri Escherichia coli), serta melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi kotoran. 
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolom desendens (kiri), dan kolom sigmoid (berhubungan dengan rektum). Aspendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil yang berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. 
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi untuk menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkan lendir dan air, dan terjadilah diare. 
6. Rektum dan Anus 
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja di simpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting ini untuk menunda buang air besar. 
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah air dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari anus. Suatu cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Senin, 07 Agustus 2017

Jenis, Cara Kerja, Manfaat dan Indikasi Audiometri


Audiometri merupakan sebuah kata yang berasal dari kata audir dan metrios di mana audir sendiri memiliki makna mendengar sedangkan metrios berarti mengukur. Kalau digabungkan, maka hal ini disebut juga dengan proses uji pendengaran. Penggunaan audiometri tak hanya untuk mengukur seberapa tajam pendengaran seseorang memakai audiometer, tapi tujuan penggunaan juga sebagai penentu lokalisasi rusaknya anatomis yang menyebabkan pendengaran terganggu.
ads
Audiometri sendiri merupakan sebuah alatdi mana penggunaannya yang paling utama adalah sebagai pengukur level pendengaran dan seberapa tajam pendengaran seseorang mampu dinilai dengan alat tersebut. Orang yang membutuhkan tes audiometri adalah yang mempunyai masalah pada pendengarannya. Biasanya, orang-orang yang bekerja dengan bekal ketajaman pendengaranlah yang memerlukan tes semacam ini.
(Baca juga: infeksi telinga – kuping kemasukan air – bahaya kapas tertinggal di telinga)

Jenis dan Cara Kerja

  1. Audiometri Nada Murni
Pada jenis audiometri ini, uji pendengaran bakal dilakukan dengan memanfaatkan alat listrik yang diketahui dapat memroduksi nada-nada murni sebagai bunyi. Bunyi tersebut pun memiliki berbagai frekuensi, seperti 4000-8000, 1000-2000, dan 250-500. Pengaturan intensitas dapat dilakukan dalam satuan (dB).
Headphone adalah salah satu dari alat untuk menyalurkan bunyi yang sudah dihasilkan ke telinga pasien yang tengah diperiksa pendengarannya. Ada audiogram yang kiranya lebih membantu dalam memperoleh informasi detil akan gambaran dari pendengaran yang normal berdasarkan usia seseorang. Pada normalnya, telinga manusia memiliki kemampuan pendengaran akan bunyi dengan frekuensi 20-20000 Hz dan 500-2000 Hz adalah frekuensi yang vital dalam melakukan percakapan sehari-hari.
  • Pendengaran dianggap normal ketika kehilangan pendengaran dalam desibel 0-15.
  • Kehilangan pendengaran kecil adalah >15-25 desibel.
  • Kehilangan pendengaran ringan adalah >25-40 desibel.
  • Kehilangan pendengaran sedang adalah >40-55 desibel.
  • Kehilangan pendengaran sedang hingga berat adalah >55-70 desibel.
  • Kehilangan pendengaran berat adalah >70-90 desibel.
  • Kehilangan pendengaran berat sekali adalah >90 desibel.
Pada uji pendengaran ini kemudian akan dihasilkan grafik nilai ambang pendengaran pasien yang didasarkan pada stimulus nada murni. Pengukuran nilai ambang dilakukan dengan frekuensi yang berbeda-beda dan grafik pun dibuat berdasar pada skala desibel.
(Baca juga: obat sakit telinga keluar cairan – gendang telinga pecah)
  1. Audiometri Tutur
Uji pendengaran jenis ini merupakan sebuah sistem pengujian pendengaran dengan memakai kata-kata terpilih yang tentunya telah melewati proses pembakuan. Lalu dituturkan lewat sebuah alat yang dinyatakan telah melalui kaliberasi dengan tujuan untuk mengukur sejumlah aspek kemampuan pendengaran.
Audiometri pada jenis ini mirip dengan audiometri nada murni, hanya saja memang di sini sarana yang dipakai adalah daftar kata yang sudah dipilih dan penderita perlu menuturkannya. Pemeriksa melalui mikrofon dapat menuturkan langsung kata-kata terpilih tersebut dan kemudian dihubungkan dengan audiometri tutur. Kata-kata tersebut disalurkan lewat headphone ke telinga pasien.
Atau, biasanya kata-kata ada yang sudah direkam lebih dulu dan setelah itu dilakukan pemutaran kembali dan lewat audiometer tutur disalurkanlah suara berisi kata-kata terpilih tersebut. Pasien yang diperiksa pun diminta untuk bisa menirukan setiap kata yang sudah didengar secara jelas. Ketika kata-kata tersebut dilemahkan dan makin tak kedengaran oleh pasien, maka penguji biasanya akan meminta pasien untuk menebak apa kata-kata yang disalurkan tersebut.
Kemudian pada proses pengujian ini penguji atau pemeriksa biasanya bakal melakukan pencatatan akan persentase dari kata-kata yang mampu pasien tirukan dengan benar di setiap intensitas juga. Gambaran hasil ada pada sebuah diagram yang absisnya merupakan intensitas suara kata-kata yang pasien telah dengar, sementara itu ordinatnya merupakan presentasi kata-kata yang pasien turunkan secara sempurna.
Sponsors Link

Diketahui bahwa ada 2 dimensi kemampuan pendengaran apabila melihat dari audiogram tutur, yakni:
  • Kemampuan optimal pendengaran pasien dalam proses pendiskriminasian tiap satuan bunyi atau fonem dalam penuturan kata-kata yang dinyatakan melalui NDT atau nilai diskriminasi tutur. Persentasi maksimal peniruan kata-kata yang dilakukan secara sukses dinyatakan dalam satuan pengukuran NDT. Jadi bisa dibedakan antara jenis audiometri ini dengan audiometri nada murni; pada jenis ini pengukuran pendengaran rupanya memiliki intensitas yang tak hanya ada di tingkat nilai ambang atau NPT, tapi juga di atasnya jauh.
  • Kemampuan pendengaran pasien ketika proses penangkapan 50 persen kata-kata yang dituturkan dengan intensitas yang terbilang minimal secara tepat dan sempurna. Inilah yang juga disebut dengan istilah NPT atau persepsi tutur di mana desibel atau satuan untuk menyatakannya.
Prinsip dasar dari audiometri tutur ini pasien akan diminta untuk mendengar kata-kata yang sebenarnya dibuat secara jelas. Pengujian dilakukan mulai dari intensitas yang tinggi hingga 50 persen tak mampu menirukan kembali kata-kata secara benar. Di bawah ini adalah kriteria di mana menggambarkan bahwa kondisi seseorang tak bisa mendengar alias tuli.
  • Pada intensitas 20-40 dB masih bisa mendengar (level ringan).
  • Pada intensitas 40-60 dB masih bisa mendengar (level sedang).
  • Pada intensitas 60-80 dB sudah tak mampu mendengar (level berat).
  • Pada intensitas >80 dB sudah tak mampu mendengar sama sekali (level berat sekali).
Ketulian atau kehilangan pendengaran jelas akan mengakibatkan gangguan ketika melakukan komunikasi dengan orang lain. Hanya saja, ABD/hearing AID biasanya bisa menjadi alat bantu bagi seseorang yang masih mempunyai sisa pendengaran. Penggunaan alat ABD tersebut tujuannya adalah untuk membuat suara yang diamplifikasi menjadi lebih keras.
Pada audiometri, jenis uji pendengaran ini tetap perlu dilakukan di ruang kedap suara agar hasilnya menjadi lebih akurat. Penilaian akan terganggu ketika tes sedang dilakukan pada frekuensi tertentu dan lemahnya intensitas diganggu oleh suara lain. Audiometri tutur pada umumnya dilakukan dengan intensitas pemeriksaan mulai dari 20 dB dan ketika tak jelas, maka akan dinaikkan menjadi 40 dB, serta seterusnya.
Ketika intensitas tersebut bisa didengar dengan baik oleh penderita, maka pemeriksa biasanya akan mencoba menurunkan 0 dB dan itu artinya pendengaran masih terbilang sangat baik. Sebelum audiometri dilakukan, ada pula tes yang perlu ditempuh oleh pasien, yakni pemeriksaan telinga.
Tujuan pemeriksaan telinga ini adalah untuk mengecek ada cairan atau tidak di dalam telinga, ada lubang gendang telinga atau tidak, dan ada kotoran telinga atau tidak. Ini karena faktor-faktor tersebut jelas mampu membuat pendengaran pasien nantinya menjadi kurang.
(Baca juga: jenis penyakit yang menyerang telinga – radang telinga)

Manfaat dan Tujuan

Ada serangkaian manfaat yang bisa diperoleh dari proses audiometri. Manfaat dari penggunaan audiometri antara lain adalah:
  • Untuk kedokteran klinik yang menangani penyakit telinga.
  • Untuk kedokteran klinik kehakiman.
  • Untuk kedokteran klinik pencegahan di mana pendeteksian ketulian dilakukan pada anak-anak.
Sementara itu, tujuan dari audiometri ini tentu ada kaitannya erat dengan pemeriksaan telinga, yaitu antara lain:
  • Mendiagnosa jenis sakit telinga.
  • Melakukan skrining anak-anak di bawah usia 5 tahun dan anak SD.
  • Melakukan pengukuran kemampuan pendengaran melalui proses menangkap percakapan harian.
  • Melakukan pemonitoran terhadap pekerja-pekerja yang khusus bekerja di tempat yang sangat bising.

Indikasi Pengujian Pendengaran

Ada sejumlah indikasi pemeriksaan yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh orang-orang. Audiometri perlu ditempuh ketika:
  • Riwayat trauma.
  • Terjadi penurunan kualitas pendengaran.
  • Telinga terus berbunyi atau mendengung di mana ini juga diketahui dengan istilah tinitus.
  • Gangguan keseimbangan.
  • Riwayat kesehatan keluarga di mana mungkin ada anggota keluarga yang mengalami gangguan pendengaran.
  • Riwayat penggunaan obat-obatan jenis ototoksik.
  • Riwayat terlalu sering terpajan kebisingan (kemungkinan faktor tempat kerja).
  • Riwayat keluarnya cairan dari telinga atau telinga berair.
  • Telinga terasa penuh.
(Baca juga: telinga berdenging terus-terusan – cara mengatasi telinga bindeng – bahaya telinga bernanah)
Selain audiometri, diagnosa yang dilakukan pada pasien yang diduga mengalami gangguan pendengaran adalah dengan pemeriksaan fisik serta uji garpu tala. Pada pemeriksaan fisik, jelas dokter biasanya bakal melakukan pemeriksaan telinga agar penyebab gangguan pada telinga dapat diketahui. Contoh gangguan tersebut adalah kerusakan pada gendang telinga, infeksi dan kotoran telinga.
Sementara itu, uji garpu tala adalah contoh proses diagnosa di mana ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pendengaran serta sebagai proses penentu kerusakan terjadi di bagian telinga sebelah mana. Dengan prosedur diagnosa ini, maka nantinya akan diketahui secara jelas tingkat keparahan dari ketulian yang diderita oleh pasien. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara menjaga telinga agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Sekilas Tentang Foto Thorax

Thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi dari thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi thorax, isi dan struktur-struktur di dekatnya. Foto thorax menggunakan radiasi terionisasi dalam bentuk x-ray
      Dosis radiasi yang digunakan pada orang dewasa untuk membentuk radiografi adalah sekitar 0.06 mSv.
Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding thorax, tulang thorax dan struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paru-paru, jantung dan saluran-saluran yang besar. Pneumonia dan gagal jantung kongestif sering terdiagnosis oleh foto thorax. CXR sering digunakan untuk skrining penyakit  paru yang terkait dengan pekerjaan di industri-industri seperti pertambangan dimana para pekerja terpapar oleh debu.
Secara umum kegunaan Foto thorax/CXR adalah :
-       untuk melihat abnormalitas congenital (jantung, vaskuler)
-       untuk melihat adanya trauma (pneumothorax, haemothorax)
-       untuk melihat adanya infeksi (umumnya tuberculosis/TB)
-       untuk memeriksa keadaan jantung
-       untuk memeriksa keadaan paru-paru
Pada beberapa kondisi, CXR baik untuk skrining tetapi buruk untuk diagnosis. Pada saat adanya dugaan kelainan berdasarkan CXR, pemeriksaan imaging thorax tambahan dapat dilakukan untuk  mendiagnosis kondisi secara pasti atau mendapatkan bukti-bukti yang mengarah pada diagnosis yang diperoleh dari CXR.
Gambaran yang berbeda dari thorax dapat diperoleh dengan merubah orientasi relatif  tubuh dan arah pancaran X-ray. Gambaran yang paling umum adalah posteroanterior (PA), anteroposterior (AP) dan lateral.
1. Posteroanterior (PA)
Pada PA, sumber X-ray diposisikan sehingga X-ray masuk melalui posterior (back) dari thorax dan keluar dari anterior (front) dimana X-ray tersebut terdeteksi. Untuk mendapatkan gambaran ini, individu berdiri menghadap permukaan datar yang merupakan detektor X-ray. Sumber radiasi diposisikan di belakang pasien pada jarak yang standard, dan pancaran X-ray ditransmisikan ke pasien.

2. Anteroposterior (AP)
Pada AP posisi sumber X-ray dan detector berkebalikan dengan PA. AP chest X-ray lebih sulit diinterpretasi dibandingkan dengan PA dan oleh karena itu digunakan pada situasi dimana sulit untuk pasien mendapatkan normal chest x-ray seperti pada pasien yang tidak bisa bangun dari tempat tidur. Pada situasi seperti ini, mobile X-ray digunakan untuk mendapatkan CXR berbaring (“supine film”). Sebagai hasilnya kebanyakan supine film adalah juga AP.
3. Lateral
Gambaran lateral didapatkan dengan cara yang sama dengan PA namun pada lateral pasien berdiri dengan kedua lengan naik dan sisi kiri dari thorax ditekan ke permukaan datar (flat).
Abnormalitas atau kelainan gambaran yang biasa terlihat dari CXR adalah :
1. Nodule (daerah buram yang khas pada paru)
Biasanya disebabkan oleh neoplasma benign/malignan, granuloma (tuberculosis), infeksi (pneumoniae), vascular infarct, varix, wegener’s granulomatosis, rheumatoid arthritis.  Kecepatan pertumbuhan, kalsifikasi, bentuk dan tempat nodul bisa membantu dalam diagnosis. Nodul juga dapat multiple.
2. Kavitas
Yaitu struktur lubang berdinding di dalam paru. Biasanya disebabkan oleh kanker, emboli paru, infeksi Staphyllococcus. aureus, tuberculosis, Klebsiella pneumoniae, bakteri anaerob dan jamur, dan wegener’s granulomatosis.

3. Abnormalitas pleura.
Pleural adalah cairan yang berada diantara paru dan dinding thorax. Efusi pleura dapat terjadi pada kanker, sarcoid, connective tissue diseases dan lymphangioleiomyomatosis.
Walaupun CXR ini merupakan metode yang murah dan relatif aman namun  ada beberapa kondisi thorax yang serius yang mungkin memberikan hasil CXR normal misalnya pada pasien infark miokard akut yang dapat memberikan gambaran CXR yang normal.


Nah Teman-teman mungkin sudah banyak yang tahu kalo membaca foto thorax yang  memberikan beberapa warna putih. Tapi untuk foto thorax yang memberikan warna hitam sepertinya agak sulit di analisa, karena memang dasarnya gambaran paru-paru itumemang hitam (lucent). Nah mari kita mulai belajarnya...Gambaran Hitam Pada Paru-ParuGambaran Hitam pada paru-paru bisa disebabkan beberapa diagnosa berikut yaitu :
1. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
2. Pneumothorax
3. Tension Pneumothorax
4. Pulmonary Embolus
 Untuk lebih jelasnya bagaimana bentuk gambaran hitam pada paru-paru dari masing-masing diagnosa diatas, mari kita lihat satu persatu.
1. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)

Ini adalah Foto Thorax dengan pasienCOPD. Kedua lapangan paru terlihat lebih hitam  dan lebih besar secara volume dibandingkan dengan gambaran normal. Hemidiafragm terlihat rata dan pada bagian tengah dan terdapat bullae di bagian tengah paru. Lebih  sedikit pembuluh darah yang terlihat secara peripheral terutama di bagian atas dan tengah, tetapi arteri pulmonari terlihat besar di pertengahan, menandakan adanya perkembangan hipertensi arterial pulmonari lanjutan.

Jika kita mau menentukan penyebab adanya bayangan hitam pada kedua lapangan paru,maka yang perlu kita perhatikan adalah :

Perhatikan masalah daya tembus. Lihat pada corpus vertebrae yang berada di belakang jantung. Ingat bahwa sinar-x yang daya tembusnya besar akan memberikan gambaran corpus vertebrae lebih keras di belakang bayangan jantung. Jika corpus vertebrae tersebut terlihat sangat jelas, maka ini berarti daya tembus sinar-x terlalu tinggi. Hal ini akan


menyebabkan gambaran paru terlihat hitam. Jika ini terjadi maka COPD tidak bisa dinilaikarena penyebab gambaran paru terlihat hitam bukan karena penyakit tetapi karena over expose. 

Namun jika kita merasa bahwa faktor eksposi yang kita gunakan sudah tepat, maka penyebab gambaran hitam pada kedua lapangan paru kebanyakan adalah karena COPD.
COPD ditandai dengan pembesaran paru-paru yang disebabkan karena adanya udarayang terjebak dan berkembangnya bullae (bullae adalah istilah medis untuk gelembung yang dilapisi oleh kulit dan didalamnya terpat udara atau cairan). Untuk memastikan bahwa ini COPD maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Hitung jumlah costae yang telihat secara anterior. Jika paru-paru membesar, maka kita dapat menghitung costae lebih dari tujuh. Hati-hati dalam perhitungan ini, sebab kadang-kadang pada pasien normal, kita juga dapat menghitung costae lebih dari tujuh.

2. Lihat bentuk diafragma. Pada kasus COPD diafragma terlihat flat bahkan kadang-kadang membuka ke atas. Hal ini lebih memudahkan dalam penandaan adanya hiper ekspansi daripada menghitung jumlah costae.

3. Lihat bentuk dari jantung. Thorax yang mengalami pelebaran pada kasus COPD akanmembuat sinar-x menjadikan jantung menjadi elongasi dan terlihat mengecil, terangkatdari batas bawahnya.

4. Lihat Bullae. Terdapat daerah hitam yang jelas pada paru-paru biasanya terlihatmelingkar, dikelilingi oleh bayangan garis rambut. Bullae menekan paru-paru normal dan menyimpangkan pembuluh-pembuluh darah yang berada disekeliling paru-paru jadi untuk melihat bullae ini cari daerah yang terdapat penyimpangan pembuluh darah, biasanya di situ terdapat bullae.

5. Lihat tanda-tanda paru. Paru-paru yang hitam karena COPD biasanya diiringi oleh menurunnya tanda-tanda paru. Penurunan tanda-tanda paru ini terjadi pada kedua lapangan paru (bilateral) dan menyebar secara lurus mulai dari hilum yang menjadi pendek dan tebal hingga ke peripheral


2. Pneumothorax
Pasien di atas mengalami pneumothorax pada sisi sebelah kiri dengan kolaps sebagian pada paru kiri. Lapangan paru luar terlihat hitam. Dapat kita lihat ujung paru yang berwarna hitam (tanda panah).Penyebab Pneumothorax :

- Spontanitas (tiba-tiba saja terjadi)
- Latrogenic/Trauma misalnya benturan pada pleura, biopsi pada transbronchialis, pemasukan garis vena pusat, ventilasi mekanis.
- Penyakit paru obstruktif misalnya asma, COPD- Infeksi misalnya pneumonia, tuberculosis- Cystic fibrosis
- Connective tissue disorders misalnya Marfan’s , Ehler-Danlas

Jika kita melihat adanya gambaran hitam pada paru yang unilateral (hanya pada satu sisi paru saja) maka yang perlu kita perhatikan adalah :

1.      Perhatikan kualitas film. Film yang memilki basic fog tidak merata akan menyebabkan film terlihat hitam sebagian.

2.       Tentukan sisi mana yang mengalami kelainan. Hal ini biasanya mudah ditentukandimana sisi yang mengalami pengurangan tanda-tanda paru merupakan sisi yangmengalami kelainan.

Sekarang kita harus menentukan penyebab kehitaman terjadi. Tanda-tanda parusebenarnya merupakan pembuluh darah dan tidak adanya tanda-tanda paru menyebabkan paru-paru terlihat hitam. Gambaran pembuluh darah akan hilang jika paru ditutupi oleh udara yang akan terjadi bersamaan dengan pneumothorax, bullous atau cystis lungdisease (penyakit paru cystis) atau jika pembuluh darah kekurangan darah        
sebagaimana terjadi pada emboli pulmonari. Lalu untuk membedakan antara pneumothrax, bullous/cyst dan emboli pulmonari, maka harus diperhatikan :

1.      Lihat ujung paru. Pada pneumothorax kita dapat melihat ujung dari paru terlihat tidak normal. Perhatikan lebih seksama bagian atas, dimana udara akan terakumulasi pertamakali. Mata kita terlatih untuk melihat garis horisontal lebih baik dibandingkan dengan  melihat garis vertikal sehingga kadang-kadang lebih mudah mendeteksi ujung paruapabila foto thorax tersebut diputar sehingga ujung paru berada di atas dan dibawah bukan di kanan dan di kiri.
2.      Lihat Mediastinum. Mediastinum yang tampak, bergeser dari paru yang berwarna hitam, menandakan berkembangnya tension pneumothorax. Ini merupakan emergensimedis dan kita harus dengan segera memeriksa kembali pasien tersebut.
3.      Lihat sisa paru yang ada. Bullous disease tampak berkurang jika sisa paru yang adatampak normal.
4.      Perbedaan antara pneumothorax dan bullae bisa sangat sulit dan seringkali tidak mungkin. Lihat lagi dengan seksama tanda-tanda paru. Jika kita melihat tanda-tanda parutadi menyilang di atas daerah paru yang berwarna hitam, maka kemungkinan kita sedang melihat bullae. Jika kita melihat tanda-tanda paru mulai dari peripheral sampai daerah paru yang berawarna hitam, maka itu juga kemungkinannya adalah bullae.
5.      Minta pasien untuk melakukan ekspirasi saat foto thorax diambil. Pada umumnyaThorax akan terlihat lebih kecil saat ekspirasi, namun pada pneumothorax, thorax terliha tlebih besar saat ekspirasi.

33. Tension Pneumothorax
Pasangan foto thorax diatas menunjukkan adanya potensi kondisi yang fatal dari tension pneumothorax (pneumothorax yang disebabkan karena adanya penekanan). Pada FotoInspirasi, paru kanan semuanya kolaps, tetapi mediastinum berada ditengah. Pada FotoEkspirasi, udara terjebak di hemithorax kanan di bawah tekanan positif, jantung dan parukiri tertekan ke arah kiri. Vena balik jantung mengalami obstruksi dengan potensi hasilyang fatal jika cavum pleura tidak segera dikeringkan.

Jika kita mencurigai adanya pneumothorax sebagai penyebab gambaran hitam padalapangan paru, kita harus memperhatikan dengan baik apakah gambaran hitam tersebut berada dibawah tekanan sebagaimana halnya emergensi medis. Jika memungkinkan lihat pd film ekspirasi dan :

11      Lihat ukuran kehitaman paru. Pada tension pneumothorax paru-paru yang berwarna hitam biasanya sangat besar.

22     Lihat posisi mediastinum. Pada tension pneumothorax mediastinum akan bergeser dari paru yang mengalami tension pneumothorax.

33       Lihat bentuk mediastinum. Lihat pada ujung dari paru yang berwarna hitam. Jika dia cekung ke arah yang berwarna hitam, maka dicurigai adanya tension pneumothorax.

44     Selalu ingat pada pasien. Tension Pneumothorax bisa berkembang kapan saja dan jika pasien tiba-tiba mengalami stres, maka gambaran tension pneumothorax bisa hilang saat diambil foto thorax pada kondisi stres ini, padahal pasiennya masih memiliki tension pneumothorax.


4        Pulmonary Embolus (PE)
Foto thorax di atas diambil dari pasien yang mengalami pembesaran pulmonary embolusakut. Perhatikan dengan baik pada daerah kanan atas. Mendadak muncul fissura horisontal dimana daerah tersebut terlihat lebih hitam dibandingkan dengan bagian kiri pada tinggi yang sama (tanda panah). Ini merupakan Westermark’s sign dari perfusi yang berkurang pada daerah paru yang mengindikasikan bahwa arteri pada daerah inimengandung gumpalan besar. Perhatikan juga daerah konsolidasi dibawah fissura horisontal, merupakan titik kecil dari infarksi.

Ingatlah untuk selalu memeriksa kualitas film yang digunakan. Hal ini menjadi pentingsebab perubahan densitas yang diakibatkan oleh pulmonary emboli sulit dibedakan dengan perubahan densitas yang diakibatkan tidak sempurnanya pengambilan foto. Jika kita mencurigai adanya PE sebagai penyebab kehitaman pada paru-paru, maka kita harus:
1.Periksa tanda-tanda yang dihasilkan oleh COPD maupun pneumothorax. Kita harus memisahkan kehitaman yang dihasilkan karena kedua diagnosa tadi.

2. Tentukan apakah daerah paru yang mengalami penghitaman itu melingkar dan tidak tersebar luas. Embolus di dalam arteri pulmonalis hanya akan memberikan efek pada bagian-bagian yang disuplai oleh arteri dan tidak menyebabkan hal lainnya. Sangat mungkin jika terjadi emboli pada daerah yang sangat luas, akan terjadi gambaran hitam pada keseluruhan lapangan paru, namun jika hal ini terjadi lupakan pemeriksaan sinar-x,karena dalam keadaan seperti ini, pasien berada pada posisi yang sangat berbahaya, dekat dengan kematian.

3. Lihat sisa dari paru. Perfusi yang rendah (under perfusion) pada daerah yang mengalami pulmonary emboli akan menyebabkan perfusi yang tinggi (over perfusion) pada bagian paru yang lain dan akan meningkatkan densitas pada bayangan vascular.Akan sangat membantu jika dibandingkan dengan foto sebelumnya yang pernah dibuat.

4. Perhatikan arteri pulmonari dan bayangan jantung. Sebuah pulmonary emboli akutakan menyebabkan dilatasi pada arteri pulmonari terutama pada ventrikel dan atriumkanan. Arteri pulmonari akan bertambah besar dan bisa menyebabkan pembesaran juga pada bayangan jantung.

1    5PE merupakan hal yang jarang yang menyebabkan paru-paru berwarna hitam dan biasanya diikuti dengan perubahan pada infarksi yang akan dijelaskan lebih lanjut, atau bisa juga tidakmenyebabkan perubahan apapun. Maka, kecuali pasiennnya berada padakondisi yang tidak baik, pikirkan kembali mengenai penyebab lain mengapa paru-paru berwarna hitam karena penyebab lain tersebut jauh lebih mungkin sebagai penyebab paru-paru berwarna hitam.

Perubahan Infarksi
Meskipun PE menyebabkan paru-paru berwarna hitam biasanya kita akan melihat bahwaPE menyebabkan perubahan infarksi, mengarahkan kita pada hemoragic atau nekrosis paru. Ini akan menyebabkan perubahan pada foto sebagai berikut :
- Hemidiafragma yang meningkat
- Kolaps dan linier alectasis
- Effusi Pleura
- Bayangan yang bertingkat


Kamis, 03 Agustus 2017

CT Abdomen dan Pelvis

Computed tomography (CT) dari abdomen dan pelvis adalah tes pencitraan diagnostik yang digunakan untuk membantu mendeteksi penyakit pada usus kecil, usus besar dan organ dalam lainnya dan sering digunakan untuk menentukan penyebab rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan. Pemindaian CT cepat, tidak menimbulkan rasa sakit, tidak invasif dan akurat. Dalam kasus darurat, dapat mengungkapkan luka dalam dan pendarahan dengan cukup cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa.
Beritahu dokter Anda jika ada kemungkinan Anda hamil dan diskusikan penyakit, kondisi medis, pengobatan yang Anda pakai, dan alergi yang baru saja terjadi. Anda akan diinstruksikan untuk tidak makan atau minum apapun selama beberapa jam sebelumnya. Jika Anda memiliki alergi yang diketahui dengan bahan kontras, dokter Anda mungkin meresepkan obat untuk mengurangi risiko reaksi alergi. Obat ini harus diambil 12 jam sebelum ujian Anda. Tinggalkan perhiasan di rumah dan pakai pakaian longgar dan nyaman. Anda mungkin diminta mengenakan gaun.

Apa itu CT Scanning of the Abdomen / Pelvis?

Computed tomography, yang lebih dikenal sebagai CT atau CAT scan, adalah tes medis diagnostik yang, seperti sinar-x tradisional, menghasilkan banyak gambar atau gambar bagian dalam tubuh.
Gambar cross-sectional yang dihasilkan selama CT scan dapat diformat ulang di beberapa bidang, dan bahkan dapat menghasilkan gambar tiga dimensi. Gambar-gambar ini dapat dilihat di monitor komputer, dicetak di film atau dipindahkan ke CD atau DVD.
Citra CT dari organ dalam, tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah memberikan detail lebih besar daripada sinar-x tradisional, terutama pada jaringan lunak dan pembuluh darah.

Apa gunanya prosedur ini?

Prosedur ini biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab nyeri perut dan panggul dan penyakit organ dalam, usus kecil dan usus besar, seperti:
  • Infeksi seperti radang usus buntu , pielonefritis atau koleksi cairan yang terinfeksi, juga dikenal sebagai abses.
  • Penyakit radang usus besar seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn , pankreatitis atau sirosis hati.
  • Kanker hati, ginjal, pankreas, ovarium dan kandung kemih serta limfoma.
  • Batu ginjal dan kandung kemih.
  • Aneurisma aorta perut (AAA), luka pada organ perut seperti limpa, hati, ginjal atau organ dalam lainnya dalam kasus trauma.
Pemindaian CT pada abdomen / pelvis juga dilakukan untuk:
  • Biopsi panduan dan prosedur lainnya seperti drainase abses dan perawatan tumor minimal invasif.
  • Rencanakan dan kaji hasil pembedahan, seperti transplantasi organ.
  • Tahap, rencanakan dan berikan perawatan radiasi tumor dengan benar serta tanggap terhadap kemoterapi.

Bagaimana saya harus mempersiapkan CT scan?

Anda harus memakai pakaian yang nyaman dan tidak pas untuk ujian Anda. Anda mungkin diberi gaun untuk dipakai selama prosedur berlangsung.
Benda logam, termasuk perhiasan, kacamata, gigi palsu dan jepit rambut, dapat mempengaruhi gambar CT dan harus ditinggalkan di rumah atau dilepas sebelum ujian Anda. Anda mungkin juga diminta untuk melepaskan alat bantu dengar dan pekerjaan gigi yang dapat dilepas. Wanita akan diminta untuk mengeluarkan bra yang mengandung underwire logam. Anda mungkin diminta untuk melepaskan tindikan apapun, jika memungkinkan.
Anda akan diminta untuk tidak makan atau minum apapun selama beberapa jam sebelumnya, jika bahan kontras akan digunakan dalam ujian Anda. Anda harus memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda minum dan jika Anda memiliki alergi. Jika Anda memiliki alergi yang diketahui dengan bahan kontras, atau "pewarna," dokter Anda mungkin meresepkan obat (biasanya steroid) untuk mengurangi risiko reaksi alergi. Obat ini umumnya perlu diambil 12 jam sebelum pemberian bahan kontras. Untuk menghindari penundaan yang tidak perlu, hubungi dokter Anda sebelum waktu ujian Anda tepat.
Juga beritahu dokter tentang penyakit atau kondisi medis lainnya dan apakah Anda memiliki riwayat penyakit jantung, asma, diabetes, penyakit ginjal atau masalah tiroid. Salah satu dari kondisi ini dapat meningkatkan risiko efek samping yang tidak biasa.
Wanita harus selalu memberi tahu dokter mereka dan teknolog CT jika ada kemungkinan mereka hamil. Lihat halaman Safety untuk informasi lebih lanjut tentang kehamilan dan sinar-x.

Seperti apa peralatan itu?

Pemindai CT biasanya adalah mesin besar berbentuk kotak dengan lubang, atau terowongan pendek, di tengahnya. Anda akan berbaring di meja pemeriksaan sempit yang meluncur masuk dan keluar dari terowongan ini. Berputar di sekitar Anda, tabung sinar-x dan detektor sinar-x elektronik saling berhadapan satu sama lain dalam sebuah cincin, disebut gantry. Workstation komputer yang memproses informasi pencitraan terletak di ruang kontrol yang terpisah, di mana teknolog mengoperasikan pemindai dan memantau pemeriksaan Anda secara langsung dan biasanya dengan kemampuan mendengar dan berbicara dengan Anda dengan penggunaan speaker dan mikrofon.

Bagaimana cara kerjanya?

Dalam banyak hal CT scan bekerja sangat mirip dengan pemeriksaan sinar x lainnya. Bagian tubuh yang berbeda menyerap sinar-x dalam berbagai tingkat. Inilah perbedaan penting dalam penyerapan yang memungkinkan bagian-bagian tubuh dibedakan satu sama lain pada film x-ray atau citra elektronik CT.
Dalam ujian x-ray konvensional, sejumlah kecil radiasi ditujukan dan melewati bagian tubuh yang sedang diperiksa, merekam gambar pada pelat perekaman gambar elektronik khusus. Tulang tampak putih pada x-ray; Jaringan lunak, seperti organ seperti hati atau hati, muncul dalam warna abu-abu, dan udara tampak hitam.
Dengan pemindaian CT, banyak sinar x-ray dan sekumpulan detektor sinar-x elektronik diputar di sekitar Anda, mengukur jumlah radiasi yang diserap ke seluruh tubuh Anda. Terkadang, tabel pemeriksaan akan bergerak selama pemindaian, sehingga sinar x-ray mengikuti jalur spiral. Program komputer khusus memproses data volume yang besar ini untuk membuat gambar cross-sectional dua dimensi tubuh Anda, yang kemudian ditampilkan di monitor. Pencitraan CT terkadang dibandingkan dengan melihat roti dari roti dengan memotong roti menjadi irisan tipis. Saat irisan gambar dipasang kembali oleh perangkat lunak komputer, hasilnya adalah tampilan multidimensi yang sangat detail dari interior tubuh.
Penyempitan dalam teknologi detektor memungkinkan hampir semua pemindai CT mendapatkan beberapa irisan dalam satu putaran tunggal. Pemindai ini, yang disebut CT multinor CT atau multidetektor, memungkinkan potongan tipis untuk diperoleh dalam waktu yang lebih singkat, sehingga menghasilkan lebih banyak detail dan kemampuan tampilan tambahan.
Pemindai CT modern begitu cepat sehingga bisa memindai melalui bagian tubuh yang besar hanya dalam beberapa detik, dan bahkan lebih cepat pada anak kecil. Kecepatan seperti itu bermanfaat untuk semua pasien tapi terutama anak-anak, orang tua dan sakit kritis, yang kesemuanya mungkin mengalami kesulitan dalam bertahan, bahkan untuk waktu singkat yang diperlukan untuk mendapatkan gambar.
Untuk anak-anak, teknik pemindai CT akan disesuaikan dengan ukuran dan area yang diminatinya untuk mengurangi dosis radiasi.
Untuk beberapa ujian CT, bahan kontras digunakan untuk meningkatkan visibilitas di area tubuh yang sedang dipelajari.

Bagaimana CT scan dilakukan?

Sang teknolog memulai dengan memposisikan Anda di meja pemeriksaan CT, biasanya berbaring telentang. Tali dan bantal dapat digunakan untuk membantu Anda mempertahankan posisi yang benar dan membantu Anda tetap bertahan selama ujian berlangsung.
Banyak pemindai cukup cepat sehingga anak-anak dapat dipindai tanpa sedasi. Dalam kasus khusus, sedasi mungkin diperlukan untuk anak-anak yang tidak dapat menahan diri. Gerak akan menyebabkan kaburnya gambar dan menurunkan kualitas pemeriksaan dengan cara yang sama sehingga mempengaruhi foto.
Jika bahan kontras digunakan, tergantung pada jenis ujian, maka akan tertelan, disuntikkan melalui jalur intravena (IV) atau, jarang, diberikan oleh enema.
Selanjutnya, meja akan bergerak cepat melalui pemindai untuk menentukan posisi awal yang benar untuk pemindaian. Kemudian, meja akan bergerak perlahan melalui mesin saat pemindaian CT yang sebenarnya dilakukan. Bergantung pada jenis CT scan, mesin mungkin membuat beberapa lintasan.
Anda mungkin diminta menahan napas selama pemindaian. Gerakan apa pun, apakah gerakan pernapasan atau tubuh, dapat menyebabkan artefak pada gambar. Hilangnya kualitas gambar ini bisa menyerupai kabur yang terlihat pada foto yang diambil dari benda yang bergerak.
Saat pemeriksaan selesai, Anda akan diminta menunggu sampai teknolog memverifikasi bahwa gambar berkualitas tinggi untuk interpretasi yang akurat.
Pemeriksaan CT biasanya selesai dalam beberapa menit. Namun, jika Anda diminta untuk minum kontras oral, Anda akan diminta untuk tiba sekitar dua jam sebelum waktu pemindaian Anda atau mulai minum kontras di rumah sebelum tiba.

Apa yang akan saya alami selama dan setelah prosedur?

Ujian CT umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, cepat dan mudah. Dengan CT multidetektor, jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk berbaring masih berkurang.
Meskipun pemindaian itu sendiri tidak menyebabkan rasa sakit, mungkin ada beberapa ketidaknyamanan karena harus tetap diam selama beberapa menit dan dengan penempatan IV. Jika Anda memiliki waktu sulit bertahan, sangat gugup atau cemas atau sakit kronis, Anda mungkin menemukan pemeriksaan CT menjadi stres. Teknolog atau perawat, di bawah arahan seorang dokter, mungkin menawarkan beberapa obat untuk membantu Anda mentolerir prosedur pemindaian CT.
Untuk ujian (tidak termasuk kepala dan leher) kepala Anda akan tetap berada di luar lubang di tengah pemindai. Pemindai berukuran sekitar 24 inci, oleh karena itu, seluruh tubuh Anda akan "berada di dalam" pemindai sekaligus, seperti MRI.
Jika bahan kontras intravena digunakan, Anda akan merasakan tusukan jarum saat jarum dimasukkan ke dalam pembuluh darah Anda. Anda mungkin memiliki sensasi hangat dan menyiram saat menyuntikkan bahan kontras dan rasa logam di mulut Anda yang paling lama bertahan satu atau dua menit. Anda mungkin mengalami sensasi seperti Anda harus buang air kecil; Namun, ini sebenarnya adalah efek kontras dan mereda dengan cepat.
Jika bahan kontras tertelan, Anda mungkin merasa agak tidak enak; Namun, kebanyakan pasien dapat dengan mudah mentolerirnya. Anda dapat mengharapkan untuk merasakan rasa kenyang perut dan kebutuhan yang meningkat untuk mengeluarkan cairan jika bahan kontras Anda diberikan oleh enema. Dalam kasus ini, bersabar, karena ketidaknyamanan ringan tidak akan berlangsung lama.
Banyak pasien juga menerima bahan kontras berbasis yodium secara intravena (disuntikkan ke pembuluh darah) untuk membantu mengevaluasi pembuluh darah dan organ tubuh seperti hati, ginjal dan pankreas.
Saat Anda memasukkan pemindai CT, garis lampu khusus dapat dilihat diproyeksikan ke tubuh Anda, dan digunakan untuk memastikan Anda berada pada posisi yang benar. Dengan pemindai CT modern, Anda hanya akan mendengar sedikit suara berdengung, bunyi klik dan bunyi seperti bagian internal pemindai CT, yang biasanya tidak terlihat oleh Anda, berputar di sekitar Anda selama proses pencitraan.
Anda akan sendirian di ruang ujian selama CT scan, kecuali ada keadaan khusus. Misalnya, terkadang orang tua yang memakai perisai memimpin mungkin tinggal di kamar bersama anak mereka. Namun, teknolog akan selalu bisa melihat, mendengar dan berbicara dengan Anda melalui sistem interkom built-in.
Dengan pasien anak-anak, orang tua diperbolehkan di ruangan tapi akan diminta memakai celemek untuk meminimalkan paparan radiasi.
Setelah menjalani pemeriksaan CT, jalur intravena yang digunakan untuk menyuntikkan bahan kontras akan dilepaskan oleh teknolog, dan lubang kecil yang dibuat oleh jarum akan ditutup dengan dressing kecil. Anda bisa kembali ke aktivitas normal Anda.

Siapa yang menafsirkan hasilnya dan bagaimana cara mendapatkannya?

Seorang ahli radiologi yang memiliki keahlian dalam mengawasi dan menafsirkan pemeriksaan radiologi akan menganalisis gambar dan mengirimkan laporan resmi ke dokter atau dokter perawatan primer Anda yang meminta Anda untuk mengikuti ujian, siapa yang akan mendiskusikan hasilnya dengan Anda.
Pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan. Dokter Anda akan menjelaskan alasan pasti mengapa ujian lain diminta. Terkadang pemeriksaan lanjutan dilakukan karena kelainan potensial memerlukan evaluasi lebih lanjut dengan tambahan pandangan atau teknik pencitraan khusus. Pemeriksaan lanjutan mungkin juga diperlukan agar setiap perubahan pada kelainan yang diketahui dapat dipantau dari waktu ke waktu. Pemeriksaan lanjutan terkadang merupakan cara terbaik untuk melihat apakah pengobatan berhasil atau jika temuan stabil atau berubah dari waktu ke waktu.

Apa manfaat vs risiko?

Manfaat

  • Melihat CT scan, ahli radiologi berpengalaman dapat mendiagnosa banyak penyebab sakit perut atau cedera akibat trauma dengan akurasi yang sangat tinggi, memungkinkan perawatan lebih cepat dan seringkali menghilangkan kebutuhan akan prosedur diagnostik tambahan yang lebih invasif.
  • Bila rasa sakit disebabkan oleh infeksi dan pembengkakan, kecepatan, kemudahan dan ketepatan pemeriksaan CT dapat mengurangi risiko komplikasi serius, seperti yang disebabkan oleh usus buntu atau kumpulan cairan yang terinfeksi dan penyebaran infeksi berikutnya.
  • Pemindaian CT tidak menimbulkan rasa sakit, tidak invasif dan akurat.
  • Keuntungan utama CT adalah kemampuannya untuk membuat gambar tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah pada saat bersamaan.
  • Tidak seperti sinar-x konvensional, pemindaian CT memberikan gambaran yang sangat rinci tentang banyak jenis jaringan serta paru-paru, tulang, dan pembuluh darah.
  • Pemeriksaan CT cepat dan sederhana; Dalam kasus darurat, mereka dapat mengungkapkan luka dalam dan perdarahan dengan cukup cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa.
  • CT telah terbukti menjadi alat pencitraan yang hemat biaya untuk berbagai masalah klinis.
  • CT kurang sensitif terhadap pergerakan pasien dibanding MRI.
  • CT dapat dilakukan jika Anda memiliki perangkat medis implan apapun, tidak seperti MRI.
  • Pencitraan CT menyediakan pencitraan real-time, menjadikannya alat yang baik untuk membimbing prosedur invasif minimal seperti biopsi jarum dan aspirasi jarum dari banyak area tubuh, terutama paru-paru, perut, panggul dan tulang.
  • Diagnosis yang ditentukan oleh CT scan dapat menghilangkan kebutuhan akan operasi eksploratori dan biopsi bedah.
  • Tidak ada radiasi yang tersisa di tubuh pasien setelah pemeriksaan CT.
  • Sinar-X yang digunakan dalam CT scan seharusnya tidak memiliki efek samping langsung.

Resiko

  • Selalu ada sedikit kemungkinan kanker terkena radiasi yang berlebihan. Namun, manfaat diagnosis yang akurat jauh melebihi risikonya.
  • Dosis radiasi yang efektif untuk prosedur ini bervariasi. Lihat halaman Safety untuk informasi lebih lanjut tentang dosis radiasi.
  • Wanita harus selalu memberi tahu dokter dan x-ray atau teknolog CT mereka jika ada kemungkinan mereka hamil. Lihat halaman Safety untuk informasi lebih lanjut tentang kehamilan dan sinar-x.
  • Pemindaian CT secara umum tidak dianjurkan untuk wanita hamil kecuali secara medis diperlukan karena berpotensi menimbulkan risiko pada janin di dalam rahim.
  • Resiko reaksi alergi yang serius terhadap bahan kontras yang mengandung yodium sangat jarang terjadi, dan bagian radiologi dilengkapi dengan baik untuk menghadapinya.
  • Produsen kontras intravena mengindikasikan ibu tidak boleh menyusui bayinya selama 24-48 jam setelah media kontras diberikan. Namun, baik American College of Radiology (ACR) dan European Society of Urogenital Radiology mencatat bahwa data yang ada menunjukkan bahwa aman untuk terus menyusui setelah menerima kontras intravena. Untuk informasi lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan Manual ACR pada Media Kontras dan rujukannya.
  • Karena anak-anak lebih peka terhadap radiasi, mereka harus menjalani pemeriksaan CT hanya jika penting untuk melakukan diagnosis dan seharusnya tidak menjalani pemeriksaan CT berulang kecuali jika benar-benar diperlukan. Pemindaian CT pada anak harus selalu dilakukan dengan teknik dosis rendah.
  • Bagian radiologi menyesuaikan dosis radiasi untuk pemindaian CT, terutama saat memindai anak-anak, sehingga manfaat pemindaian jauh lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul dari paparan radiasi diagnostik.

Apa keterbatasan dari CT Scanning of the Abdomen / Pelvis?

Seseorang yang sangat besar mungkin tidak sesuai dengan pembukaan pemindai CT konvensional atau mungkin melebihi batas berat badan - biasanya 450 pound - untuk meja bergerak.
Pemindaian CT pada perut mungkin tidak sensitif dalam mengidentifikasi batu empedu seperti ultrasound pada perut.
Teknik pencitraan alternatif seperti film polos, ujian kontras gastrointestinal (GI) dan ultrasound lebih disukai untuk evaluasi kondisi abdomen akut pada bayi, seperti muntah atau darah dalam tinja.
Untuk beberapa kondisi, termasuk namun tidak terbatas pada beberapa kelainan hati, ginjal, pankreas, uterus atau ovarium, evaluasi dan diagnosis dengan MRI mungkin lebih baik daripada pemindaian CT.